KRD Ekonomi: One stop Entertanment
Pergelaran konser merupakan suatu pertunjukkan musik yang biasa di helat di gedung-gedung pertunjukkan. Tak jarang untuk menontonnya kita harus merogoh kocek yang lumayan dalam. Dengan didukung kualitas alat dan kualitas gedung pertunjukkan yang memadai, maka penonton pun akan dibuai dialun oleh magis musik.
Tapi bagaimana seandanya jika pertunjukkan musiik tersebut tidak dihelat di gedung2 pertunjukkan yang megah, untuk menikmatinya pun kita cukup merogoh kocek sukarela. Dan yang lebih mengagumkan, konser tersebut dilakukan diatas suatu benda yang berjalan. Benda yang dmaksud disini tentu kendaraan, yaitu kereta api. Dengan dilengkapi gitar listrik, bass, drum, dan tentu saja vokal, menjadikan serasa konser sungguhan. Kereta api yang mengadakan konser ini bukanlah kereta mewah presiden, bukan pula kereta khusus para petinggi negeri ini, tetapi kereta rakyat alias kereta ekonomi, kereta murah meriah yang mampu menjadikan setiap manusia berpakaian rapi, berbau harum, klimis, menjadi berbau keringat, atau jika lebih sial bisa berbau pindang alias ikan asin, kusut masai, dan rambut acak-acakan. Sebuah kereta dengan karcis hanya 1000 rupiah untuk jarak bandung-cicalengka. Lalu pertanyaannya disini, bagaimana bisa?
Siang tadi seperti biasa saya menggunakan kereta api sepulang dari kampus, naik kereta ekonomi, supaya hemat, hanya 1000 rupiah. Kereta yang saya tumpangi tidak begitu penuh, kursi2 pun banyak yang kosong. Maka saya pun dapat duduk dengan nyaman. Di tengah2 perjalanan datang lah para seniman musik kereta ini, dengan diiringi gitar listrik, bass, juga drum alias kendang, tak lupa juga sound system, mengalunlah lagu-lagu daerah, meskipun kualitas suara yang dihasilkan tidak begitu bagus, tapi cukuplah hal itu menarik perhatian saya. Mengapa tidak akustikan aja? tanyaku dalam hati. Tak terbayang betapa reppotnya mereka mengangkut semua barang2 itu. Apakah uang yang dihasilkan lebih besar? batinku lagi. Entahlah. Semua itu tetap misteri bagi saya. Yang jelas semangat mereka untuk terus eksis di tengah kondisi sulit bangsa ini patut diacungkan jempol. Mereka mau bekerja keras menembus para penumpang kereta yang berjejalan, dengan membawa barang2 yang berat, hanya demi sesuap nasi.
Lalu mengapa dalam tulisan ini berjudul “krd ekonomi: one stop entertainment”, tentu saja karena konser musik diatas. Ditambah lagi dengan banyaknya, orang yang berjualan bermacam-macam barang, dari makanan hingga casing hp. Di kereta ini pula ada kotak amal, seperti halnya di konser sungguhan, hanya penyaluran kotak amal disini langsung kepada penerimanaya. Mengertikan maksud saya?. Yang jelas, jika suatu saat nanti pembaca naik kereta yang saya ceritakan, kalau beruntung, akan mengalami kisah yang saya ceritakan diatas.